Hidup Ibarat Rantai Yang Tak Kunjung Putus

Aku terinspirasi untuk menulis ini karena temanku pernah bilang: hidup ya gini-gini saja.

Mengapa kita kadang merasa stagnan dalam hidup? Yang kita rasakan itu-itu saja. Bangun tidur, sholat subuh, mandi, sarapan, cuss kampus/kerja. Sore baru pulang ke rumah. Istirahat malam. Lalu tidur kembali. Besok begitu lagi dan seterusnya.

Teman, yuk sejenak kita maknai capture di bawah ini. Apa yang kita rasakan, itulah namanya nikmat/rezeki. Karena tidak semua orang merasakannya. Tugas kita sebagai manusia adalah bersyukur. Bersyukur karena Allaah telah memberikannya kepada kita. Nikmatilah. Bukan mengeluh atau omelan yg keluar dari mulut kita. Padahal di luar sana, banyak orang yang ingin seperti kita. Ingin kuliah atau kerja.

Begitu juga dengan ujian yang Allaah berikan. Ujian ini akan berkelindan di situ-situ saja. Seperti rantai yang tak kunjung putus. Allaah akan menguji kita sampai kita naik grade. Sabar dan ikhlaslah dalam menjalaninya. Bukan omelan apalagi caci maki terhadap Sang Pemberi Ujian.

Bukankah ujian adalah nikmat? Karena tidak semua orang merasakan ujian seperti yang kita alami saat ini 'kan?

/dwi, dibilangan duaenam

CONVERSATION

Back
to top