Bismillah.
Hari ini diajak makan ke Yusra oleh teman di kos. Aku pesan nasi goreng telur dan sosis. Sedangkan minumnya cincau susu dan aqua gelas.

Sambil menunggu pesanan, aku pun memandang sekelilingku. Bergumam aku di dalam hati bahwa Yusra ini seperti tidak terurus. Padahal kan di bawah pengawasan kampus. Semen di halamannya banyak yg bolong-bolong. Ada juga beberapa kursi taman yg atapnya entah terbang ke mana. Agak ke sebelah kanan ada seonggok taman yg tertanam ilalang. Di ujung sana ada jemuran pakaian. Yusra seperti tidak terawat. Itu sewanya berapa sih? Hahaha. Kalau lah tidak ditraktir oleh temanku, aku tak tertarik utk menjadikan Yusra sbg destinasi wisata kulinerku :).

Sedang asyik mengitari sekeliling, 5 orang cowok melintas di depan kami. Aku tidak pasti apa yg mereka omongkan. Yg kudengar dr mulut abang yg pakai baju hitam adalah: "ke Muhtadin lah kite". Oh, mereka mau sholat Ashar rupanya. Azan pun sudah terdengar.

Astaghfirullah.
Aku yg selama ini sok bersih, sok alim, sok berilmu, terhenyak mendengar apa yg mereka bicarakan tadi. Padahal dr fisik abang2 itu gondrong, keriting, kumal, jins belel. Tp coba lihat, ke mana mereka pergi ketika azan berkumandang?

Makanan kami pun hampir habis. Dr arah kanan, abang2 yg berlima td pun dtg. Semua pakai metik. Sekarang rambutnya tidak lg kembang bak cemara. Sekarang mukanya sudah bersih dan masih basah oleh wudhu.

Aku malu Ya Allaah..

Dwi, yg masih banyak belajar!