Pembantu Rumah Tangga dan Mie Instan

Saya pernah mendengar dari mulut tante saya sendiri: "zaman sekarang mencari pembantu rumah tangga itu susah. Yang ada pun, payah diandalkan. Kerja kadang ndak beres. Maunya fokus ke satu kerja aja. Ya sukur-sukur anakku tak terbengkalai". Tidak lama setelah itu, si pembantu rumah tangganya pun out. Entah apa alasannya. Yang pasti, dia pulang kampung dan menikah.


Mulai sekarang, bolehlah kiranya saya dan kamu mempelajari skill kerumahtanggaan. "Emang kakak mau jadi pembantu rumah tangga?". 😅. Maksud saya, setiap kita (perempuan) pasti berkeinginan menjadi ibu, bukan? Sebelum jadi ibu, pasti dong pengennya nikah. Bener ga?

Nah, pekerjaan pembantu rumah tangga itu adalah pekerjaan setiap perempuan. Mau dia yg (memang) posisinya bekerja sebagai IRT atau sebagai istri. 

Jika dari sekarang kita tidak belajar, bagaimana nanti mengurus anak dan suami? "Ah kamu Wi, kan yang begituan bisa nyusul belajaranya. Sekarang ya hepi-hepi aja dulu". 

Ini yang saya bilang: bahwa menikah tidak sama kayak mie instan. Kalau kamu merebus mie instan trus dikasi bumbu, udah. Akan beda dengan sebelum merebus mie instan kamu oseng-osengin bawang, cabe, sosis, bakso, yang akan menjadi topingnya. Makanya, mie rebus doang dengan mie rebus bakso beda harganya 😀😀.

Jadi, masih mau menikah instan? #eh

Pontianak Kota Khatulistiwa
28.5.2015

CONVERSATION

Back
to top