Hampir setahun ini aku bergabung dengan komunitas kartu pos. Baik di dalam maupun luar negri. Banyak hal yang aku pelajari dan kudapatkan di sini.
Aku di pameran filateli yang bertempat di Kantor Pos Kota Baru, Pontianak. Merupakan kebahagiaan tersendiri bisa menjadi satu di antara peserta pameran. |
Shaped card untuk teman di Taiwan. Dia suka. |
Kadang juga kartu yang kukirim tidak sampai kepada si penerima. Biasanya dikirim ulang kartu yang sama atau kartu yang lain ke penerima tersebut. Kalo dikira dengan materi, mungkin kami di sini sudah menghabiskan berapa digit uang. Tapi ketika kita menjadikan hobi sebagai penyebab kita bahagia, mengapa tidak. Toh hobi bukan hanya ini kan? Ada yang koleksi barang antik, koleksi buku best seller, travelling, potografi. Semua itu juga perlu modal. Jadi, mulai sekarang jangan berkira-kira dengan apa yang kamu keluarkan. Kalo merasa tidak mampu untuk menjalaninya, ya sudah, berhenti sampai di sini saja. Tidak ada paksaan dalam kegiatan ini kok.
2. Berbagi Dengan Sesama
Ketika kita sudah tau selera masing-masing orang akan minat dan kesukaannya dalam mengumpulkan kartu pos ini, maka ketika aku lihat suatu gambar, pasti deh ingat dengan orang tersebut. Misalnya temanku suka tulip. Maka ketika di mana pun ketemu tulip, spontan saja aku ingat dia. nah, kamu suka apa? siapa tau nanti aku menemukan apa yang kamu mau :)
Kartu pos bergambar jeruk untuk Dina di Bogor. Aku tau beliau suka jeruk. |
Kartu pos dari China. |
menurutku, kartu pos luar negri itu menang dikwalitas kertas dan tampilan. Bukan berarti aku menyepelekan buatan dalam negri lho ya. Maksudku mereka lebih konsen ke hal itu. Banyak juga kok terbitan Indonesia yang bagus-bagus, sehingga orang luar negri suka.
Nanti kita cerita lagi ya..
Pontianak, 12 Oktober 2014 | 01:13
Setelah sekian lama tidak menulis blog karena tidak tersambung ke leptop.
CONVERSATION