Sungguh teganya engkau, wahai lelaki perkasa
Yang mempekerjakan mereka para lelaki, wanita, bahkan anak-anak yang tidak mampu
Tidak adakah pekerjaan lain yang layak buat mereka sehingga derajat mereka lebih mulia dari sekarang?
Bukan. Bukan aku mengatakan mereka tidak mulia
Aku hanya kecewa dengan pola pikir kalian yang telah memeras tenaga mereka tak ubahnya seperti sapi perah !
Pagi yang berkabut adalah waktu yang tepat buat kalian menaruh merea di titik-titik tertentu
Memang sudah direncanakan bukan?
Ketika Dhuha menjelang, mereka mulai menadahkan tangan, mengalihka segala rasa yang dimiliki
Malu, lelah, panas yang menyengat
Itu sudah teman mereka setiap hari. Kuyakin kau pun tau itu.
Setelah sekian lama berada di Negeri Khatulistiwa, baru malam ini aku menemukanmu
Kau jemput dia
Mungkin tempat itu adalah tempat di mana kalian sudah berjanji sebelumnya.
Sengaja kupelankan gas motorku
Mengamati
Bergumam; TAK PUNYA PERASAAN !
Tak jauh dari tempat kau menjemputnya, kulihat kalian sedang berbicara di atas motor yang sedang kalian kendarai
Oh... Ternyata engkau meminta uang hasil mengemisnya hari ini
Tampak susah payah dia merogoh bajunya
Baru kutahu, dia menyelipkan uang hasil perburuannya di dalam bajunya
Ya, dengan tertatih dia membuka kancing bajunya satu per satu; walau pun itu di atas motor yang sedang berputar.
Dengan cepat kau mengambil rezeki itu dari tangannya
Dia?
Dia hanya bisa terpaku menyaksikan aksimu.
Sungguh, kau begitu TEGA!
Aku tau, sepersekian rezekiku adalah rezeki makhluq Allah yang lain. Itulah sebabnya Islam mengatur zakat, infaq, sedekah, hadiah, wakaf, dll. Dari semua aktivitas itu, Allah mengajarkan kita tentang empati; saling merasakan penderitaan orang lain. Hanya saja, kita memerlukan seni dalam beramal. Jika engkau memang meniatkannya karena Allah, maka, berikanlah rezekimu kepadanya. Jangan dibicarakan lagi. Cukup. Masalah apakah dia membohongimu dengan cara pura-pura tidak mampu bekerja dan hanya bisa mendapatkan uang dengan meminta-minta, itu bukan urusanmu. Itu urusannyadengan Sang Pemilik Jiwanya. Nah, ternyata sedekah itu mudah bukan?
*bukan hanya pengemis yang ada di trotoar atau perempatan lampu merah saja yang melakukan aksi ini, masih banyak modus yang serupa. Seumpama tiba-tiba seorang ibu mendatangi rumahmu, lalu bercerita bahwa dia baru saja dicerai suaminya. Inti dari ceritanya adalah meminta tabungan bulan alias uang. Atau modus lainnya. Hanya engkau yang tau.
About me
Sanguinis Melankolis yang berjuang untuk tidak moody.
Search This Blog
Labels
Aku
SMS
My Life
My Self
baby
Kisahku
Lirik Lagu
Motiva
Keluargaku
Menyemangati Diri
Nikah
kakak
Muhasabah
Sisi Ungu
Dakwatuna
Fave Song
Hobbyku
Lagu
Me and Sister
Mimpi
Negeriku
Perempuan
abroad
foto
FB
GJ
Idul Adha
Info
KAMMI
Kichan
Knowledge
Lomba
beleter
bloggernusantara
hidup
hujan
idblognetwork
jalan2
kartu pos
liriklagu
pacaran
persahabatan
pontianak
poscrossing
postcard
poto
reminder
CONVERSATION