![]() |
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia |
Ketika itu, empat tahun yang lalu..
Mengenalmu merupakan suatu keniscayaan
Bukankah demikian? Karena tidak ada yang Allah hadirkan secara kebetulan di antara kita
Sungguh, suatu kebahagiaan tak terkira bisa mengenal lingkungan di sekitarmu
Orang-orang di sekelilingmu, istana megahmu, and everything about you
It’s amazing to me
Sungguh !
Tercengang aku ketika melihat mereka berkoar-koar di jalanan yang panas itu
Meneriakkan suatu kebenaran walau kadang sengaja tak didengar oleh orang yang lalu lalang dengan wajah innocentnya
Hey…
Bukankah yang sedang memegang toa itu adalah orang-orang yang sering kulihat di kampus? Hmm..
Itulah KAMMI
Semakin kumencoba tuk mengenalmu
Semakin besar pula keinginanku untuk mencintaimu
Bahkan..
Engkau mampu menggerakkan jiwa-jiwa yang merindukan perubahan
Engkau mampu melangkahkan tapak-tapak kaki di aspal yang panas
Engkau mampu mengucurkan keringat bocah-bocah yang asyik bermain dengan pena dan kertas bindernya
Engkau mampu membangkitkan keberanian tanpa melahirkan amarah yang menyala
Yang tidak kutemukan di rumah orang lain.
Itulah KAMMI
Walau kadang banyak kudengar kisah miring tentang kader-kadermu
Longgarnya hijab di antara mereka
Bahkan kadang egois menjadi teman baik mereka dalam menyampaikan sebuah pesan
Itu tak jadi masalah bagiku
Bukan berarti aku tak menghiraukannya
Bukan..
Tapi aku ‘kan berusaha untuk tidak menjadi seperti mereka
Berusaha menjadi negarawan yang sering kau dengungkan
Mewujudkan intelektual profetik yang menjadi harapan kita bersama
Ya, aku akan berusaha
Semoga bisa
Karena aku ingin mencintaimu
Seikhlas mungkin, dengan niat karena-Nya.
Pontianak, di sela istrahat Up Grading KAMMDA at Haruniah Boarding School
April 3th, 2011. 01:38 WIB
CONVERSATION